Jumat, 13 Desember 2013

Nyekar (tabur bunga) Nelson Mandela

Surat Kabar Radar Surabaya, halm 8. Senin, 9 Desember 2013.

Kenang MANDELA dengan Tabur Bunga.

Foto: CURI PERHATIAN: Aksi tabur bunga untuk mengenang meninggalnya Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela oleh Komunitas Arek-Arek kreatif Surabaya mencuri perhatian pengunjung di Taman Bungkul Surabaya.

SURABAYA - banyak cara yang dilakukan untuk mendukung serta mengenang kebaikan seorang tokoh dunia yang telah tiada. Mulai dari meletakkan karangan bunga di tempat-tempat tertentu, hingga berdoa bersama untuk tokoh seperti Nelson Mandela.

Kebesaran nama serta sikap Nelson Mandela yang dikenal sebagai tokoh perdamaian dunia, membuat Komunitas Arek-Arek Kreatif Surabaya bersama YAYASAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN INDONESIA (YPPI) menggelar acara tabur bunga di depan foto Nelson Mandela. Ini merupakan salah satu cara mereka mengenang jasa dari Presiden Afrika Selatan (Afsel) tersebut.

Praktis, aksi mereka yang dilakukan di acara Car Free day (CFD) taman Bungkul, langsung menyita perhatian pengunjung. "Kami ingin mengajak warga Surabaya untuk mengenang jasa dari presiden yang sangat berpengaruh di Afsel," ujar Koordinator Lapangan, Dicki Agus Nugroho, Minggu (8/12).

menurut Dicky, sosok dari Presiden Afsel ini, dikenal sangat menginspirasi banyak orang. Nelson Mandela yang memperjuangkan tidak adanya diskriminasi yang dilakukan oleh kulit putih kepada orang kulit hitam, banyak mendapatkan decak kagum bagi masyarakat dunia. Tak heran, jika Nelson Mandela meraih penghargaan Nobel Perdamaian.

"Ini yang menjadi pelajaran untuk pemimpin maupun rakyat Indonesia untuk saling menghargai perbedaan, sehingga akan terciptanya perdamaian dunia," ujarnya.

Nelson Mandela tutup usia pada Kamis (5/12) lalu, setelah lama berjuang untuk sembuh dari sakit infeksi paru-parunya. Meninggalnya Nelson yang menjadi kebanggaan warga Afsel tersebut, juga membuat seluruh dunia ikut berduka cita. (sar/nin)


Saksikan siaran beritanya di TV9, senin 9 Desember 2013. Apabila anda melewatkannya, silahkan saksikan streamingnya di: youtube.com

Sumber : http://pustakaindonesia.org/index.php/news/read/18/Mengenang-Nelson-mandela-dengan-tabur-bunga

Taman Bungkul adalah Taman Terbaik se-Asia: The 2013 Asian Townscape Sector Award

[24/11] Pada minggu pagi yang cerah, YPPI dan Arek-Arek Kreatif memakai pakaian dari dedaunan jalan-jalan di jalan Dharmo.

Ada apakah gerangan?

Satu tim yang tergabung itu mengucapkan Selamat dan Sukses Pemkot Surabaya mendapat penghargaan Taman Bungkul sebagai Taman Terbaik se-Asia: The 2013 Asian Townscape Sector Award. Taman Bungkul memiliki keunggulan pada aspek religi, ekonomi, wisata dan olahraga. Makam mbah Bungkul sering menjadi tujuan ziarah, sentra PKL yang tertata, taman hijau, area beraktifitas warga, tempat bermain anak-anak dan lapangan skateboard serta terdapat fasilitas berseluncur di dunia maya sambil kongko. Mari dukung mempertahankan prestasi ini pada tahun depan dengan merawat semua fasilitas dan beraktifitas kreatif setiap hari di Taman Bungkul.

4 (empat) tim YPPI mengajak warga CFD (Car Free Day) yang hadir untuk memberikan ucapan selamat dan sukses kepada pemkot Surabaya atas prestasi ini. Puluhan warga tergabung dalam aksi ini di depan Taman Bungkul. Antusiasme warga CFD sangat tinggi menyambut prestasi Taman Terbaik 2013. Yel-yel berkumandang sepanjang Jalan Raya Dharmo dan di dalam taman. Aksi teatrikal menendang bola kepada negara lawan Taman Bungkul menjadi keunikan tersendiri. Bagaimana aksi mereka selanjutnya? Saksikan kami di BBS TV pada Senin 25 November 2013.

Apabila ada tidak sempat menontonnya. Silahkan menikmati siaran langsung streaming di Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=ArmC4wfOcXQ

Ibu Walikota Surabaya menerima penghargaan ini di Jepang, 26 November 2013. Sepulang dari Jepang, penghargaan ini arak dengan mobil dipamerkan kepada masyarakat kota Surabaya oleh ibu walikota.

Rabu, 30 Oktober 2013

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Surabaya, 27/10/2013, YPPI beserta Republik Aeng-Aeng dan Komunitas Arek-Arek Kreatif mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda. Bersama anak Band Soldier Constancy, Mahasiswa Sastra Inggris IAIN Surabaya dan Mahasiswa U-Gen Surabaya Global Peace Youth Corp menggelar aksi happening art di Car Free Day Taman Bungkul.

 “Sumpah Pemuda ke 85 dan Cium 85 buku” 

Membaca Buku di Indonesia semakin kurang populer. Survei Unesco (2009) menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan minat baca masyarakat paling rendah di ASEAN. Selain itu penelitian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP untuk melek huruf pada 2002 menempatkan Indonesia pada posisi 110 dari 173 negara. Posisi tersebut kemudian turun satu tingkat menjadi 111 di tahun 2009.

Mahasiswa sebagai Agent Of Change dan Agen of Social Control, karena dari tahun 1945 pemuda adalah pelopor kemerdekaan, yang juga mampu mendobrak rezim Soeharto pada 1998 silam.
Melirik tanggal esok adalah hari sumpah pemuda. Pemuda dihadapkan pada membludaknya informasi di abad ke 21 ini. Teknologi informasi menjadi alternative mereka memperoleh informasi. Namun sesungguhnya itu membuat budaya baca bangsa kita berubah menjadi “Scanning reading”. Scanning reading atau membaca Scanning adalah cara membaca yang bertujuan mencari informasi yang diperlukan saja. Padahal idealnya haruslah membaca secara keseluruhan. Sehingga pembaca tidak terjebak pada short information yang menjerumuskan dan memihak salah satu pihak saja.

Salah satu Peserta aksi yang memakai topeng terbuat dari koran bekas mengungkapkan bahwa Selain teatrikal , aksi ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang kacau balau, dari sistem pemerintahan hingga maraknya kasus korupsi.

Pemuda dipaksa oleh pemberitaan kekacauan tersebut dan kasus – kasus korupsi.  Terakhir kasus bunda putri, kasus hambalang. Apakah berita singkat (short information) ini memberikan informasi yang lengkap?
Adalah buku yang menjadi bacaan untuk mengetahui dari sudut mana informasi yang disampaikan. Sehingga pembaca mampu mengetahui mana yang benar dan yang salah. Pemuda yang menjadi penerus bangsa harus mengetahui hal tersebut. Semakin banyak membaca buku, semakin banyak tahu.

Menengok tragedy nol buku di Indonesia yang diungkapkan taufik ismail, serta data yang menunjukkan jumlah buku yang wajib dibaca di Amerika Serikat sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku. Hal inilah mendorong Komunitas Arek-Arek Kreatif bersama YPPI dan puluhan mahasiswa dari beberapa universitas melakukan aksi seni happening dengan bergandengan tangan di sepanjang jalan raya dharmo. Mereka Serentak membacakan ikrar sumpah pemuda lalu di akhiri dengan mencium 85 buku sesuai dengan Hari Sumpah pemuda yang ke 85.

Korupsi, No!, Baca Buku, Yes! Begitu slogan dari Aksi ini yang ditujukan untuk menyadarkan kepada masyarakat mengenai pentingnya buku. Baik buku sebagai media hiburan, informasi, dan juga memromosikan budaya membaca buku sama dengan mencintai bangsa

Dimuat di:  menit.tv 28 Oktober 2013.

Andi Alfian Mallarangeng Promosi Budaya Membaca

Koran Radar Surabaya
Tanggal 21 Oktober 2013

"Andi malarangeng" Promosi budaya Membaca


Surabaya, Terlepas dari kasus korupsi proyek Hambalang yang melibatkan
tersangka Andi Mallarangeng. ada fenomena menarik yang bisa disimak. Ketikadijebloskan ke penjara, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)ini ternyata membawa sekoper buku. Bahkan, dia juga berencana membuat buku selama mendekam di balik jeruji besi.
 

Terinspirasi dari kejadian tersebut, sekelompok pemuda dari komunitas Arek-Arek Kreatif menggelar aksi teatrikal si area Car Free Day (CFD) Taman Bungkul,kemarin (20/10). Dengan mengusung tema Buku,Penjara, dan Budaya Baca,Kita mereka mengingatkan masyarakat untuk lebih mempopulerkan gaya hidup membaca buku kepada siapa saja,kapan saja, dan dimana saja.
 

Dengan bermodalkan topeng wajah Andi Mallarangeng berukuran raksasa,replika koper, dan spanduk, mereka mengelilingi area CFD sembari mengajak warga sekitar supaya mulai membiasakan diri untuk membaca buku setiap hari. "Di luar perilaku korupsi yang dilakukan Andi Mallarangeng,kebiasaannnya untuk membaca buku patut kita tiru, "ujar koordinator aksi, Dicki Agus Nugroho.
 

Menurut Dicki, fenomena tersebut sekaligus membuktikan bahwa buku bisa menjadi teman bagi siapa saja. Tak terkecuali kalangan narapidana. Hal itu juga mengingatkan arti pentingnya buku sebagai pencerahan wawasan untuk menjadi yang lebih baik.
 

Terbukti di Brazil ada kebijakan pemberi remisi empat hari, jika seorang narapidana mampu menyelesaikan satu judul buku. Batas pemberian remisi tersebut berlaku maksimal 48 hari per satu tahun hukuman penjara. "Hal itu bisa menjadi contoh untuk penjara di Indonesia. Bisa diawali dengan membuka perpustakaan atau sudut baca di dalam sel terlebih dahulu. "ungkap alumnus Jurusan Ilmu perpustakaan Universitas Dipenogoro (Undip) Semarang itu.
 

Selain menggelar aksi teatrikal, komunitas yang baru didirikan selama dua minggu ini juga menyediakan papan saran dan kritik. Di papan putih tersebut, masyarakat bisa memberikan saran dan kritik itu lansung disampaikan kepada pemerintah supaya bisa menjadi input positif. "Terlepas dari itu semua, perpustakaan dan sudut baca di Surabaya memang sudah sangat banyak dan terorganisir dengan baik" tandasnya.


Dimuat di : Koran Radar Surabaya, 21 Oktober 2013 dan menit.tv, 21Oktober 2013