Rabu, 30 Oktober 2013

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Surabaya, 27/10/2013, YPPI beserta Republik Aeng-Aeng dan Komunitas Arek-Arek Kreatif mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda. Bersama anak Band Soldier Constancy, Mahasiswa Sastra Inggris IAIN Surabaya dan Mahasiswa U-Gen Surabaya Global Peace Youth Corp menggelar aksi happening art di Car Free Day Taman Bungkul.

 “Sumpah Pemuda ke 85 dan Cium 85 buku” 

Membaca Buku di Indonesia semakin kurang populer. Survei Unesco (2009) menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan minat baca masyarakat paling rendah di ASEAN. Selain itu penelitian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP untuk melek huruf pada 2002 menempatkan Indonesia pada posisi 110 dari 173 negara. Posisi tersebut kemudian turun satu tingkat menjadi 111 di tahun 2009.

Mahasiswa sebagai Agent Of Change dan Agen of Social Control, karena dari tahun 1945 pemuda adalah pelopor kemerdekaan, yang juga mampu mendobrak rezim Soeharto pada 1998 silam.
Melirik tanggal esok adalah hari sumpah pemuda. Pemuda dihadapkan pada membludaknya informasi di abad ke 21 ini. Teknologi informasi menjadi alternative mereka memperoleh informasi. Namun sesungguhnya itu membuat budaya baca bangsa kita berubah menjadi “Scanning reading”. Scanning reading atau membaca Scanning adalah cara membaca yang bertujuan mencari informasi yang diperlukan saja. Padahal idealnya haruslah membaca secara keseluruhan. Sehingga pembaca tidak terjebak pada short information yang menjerumuskan dan memihak salah satu pihak saja.

Salah satu Peserta aksi yang memakai topeng terbuat dari koran bekas mengungkapkan bahwa Selain teatrikal , aksi ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang kacau balau, dari sistem pemerintahan hingga maraknya kasus korupsi.

Pemuda dipaksa oleh pemberitaan kekacauan tersebut dan kasus – kasus korupsi.  Terakhir kasus bunda putri, kasus hambalang. Apakah berita singkat (short information) ini memberikan informasi yang lengkap?
Adalah buku yang menjadi bacaan untuk mengetahui dari sudut mana informasi yang disampaikan. Sehingga pembaca mampu mengetahui mana yang benar dan yang salah. Pemuda yang menjadi penerus bangsa harus mengetahui hal tersebut. Semakin banyak membaca buku, semakin banyak tahu.

Menengok tragedy nol buku di Indonesia yang diungkapkan taufik ismail, serta data yang menunjukkan jumlah buku yang wajib dibaca di Amerika Serikat sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku. Hal inilah mendorong Komunitas Arek-Arek Kreatif bersama YPPI dan puluhan mahasiswa dari beberapa universitas melakukan aksi seni happening dengan bergandengan tangan di sepanjang jalan raya dharmo. Mereka Serentak membacakan ikrar sumpah pemuda lalu di akhiri dengan mencium 85 buku sesuai dengan Hari Sumpah pemuda yang ke 85.

Korupsi, No!, Baca Buku, Yes! Begitu slogan dari Aksi ini yang ditujukan untuk menyadarkan kepada masyarakat mengenai pentingnya buku. Baik buku sebagai media hiburan, informasi, dan juga memromosikan budaya membaca buku sama dengan mencintai bangsa

Dimuat di:  menit.tv 28 Oktober 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar